Back

GBP/JPY Menambah Penurunan Intraday Beratnya, Meluncur Lebih Jauh di Bawah 159,00

  • GBP/JPY mengalami aksi jual agresif pada hari Selasa dan mematahkan kenaikan tiga hari berturut-turutnya.
  • GBP melemah secara menyeluruh di tengah berkurangnya peluang kenaikan lebih lanjut suku bunga BoE.
  • Dorongan risk-off mendorong permintaan safe-haven JPY dan menambah bias jual.

Pasangan GBP/JPY menambah penurunan intraday beratnya dan melemah lebih jauh di bawah 159,00, mencapai terendah multi-hari selama paruh pertama sesi Eropa.

Kombinasi faktor-faktor gagal membantu pasangan GBP/JPY untuk memanfaatkan kenaikan yang tercatat selama tiga sesi perdagangan terakhir dan mendorong aksi jual agresif pada hari Selasa. Memburuknya prospek ekonomi global memicu gelombang baru penghindaran risiko dan mendorong permintaan safe-haven yen Jepang. Terlepas dari itu, rilis data IMP Inggris yang mengecewakan mendorong aksi jual agresif di sekitar pound Inggris dan memberikan tekanan ke bawah tambahan pada pasangan mata uang ini.

Faktanya, IMP Jasa Inggris Pendahuluan menunjukkan perlambatan pertumbuhan yang tajam di bulan Mei dan merosot ke terendah 15-bulan 51,8 dibandingkan pembacaan final April 58,9 dan perkiraan 57,3. Selain itu, IMP Manufaktur S&P Global/CIPS Inggris penyesuaian musiman turun ke 54,6 di Mei dibandingkan dengan perkiraan 55,1 dan pembacaan final April 55,8. Data tersebut menegaskan kembali prospek ekonomi suram Bank of England dan memaksa investor untuk mengurangi taruhan pada kenaikan suku bunga lebih lanjut dalam waktu dekat.

Itu, bersama dengan kebuntuan Inggris-UE atas protokol Irlandia Utara, sangat membebani sterling dan dipandang sebagai faktor utama di balik penurunan tajam yang disaksikan selama sekitar satu jam terakhir. Pasangan GBP/JPY jatuh ke terendah multi-hari dan menyingkirkan beberapa stop perdagangan jangka pendek yang ditempatkan di dekat angka bulat 159,00. Selain itu, penerimaan di bawah SMA 200-jam mendukung prospek penurunan tambahan dan penurunan menuju pengujian support relevan berikutnya di dekat 158,00.

 

Indonesia: Neraca Rekening Berjalan Diperkirakan akan Tunjukkan Defisit Kecil pada Tahun 2022 – UOB

Ekonom UOB Group Enrico Tanuwidjaja mengulas hasil Neraca Rekening Berjalan terbaru dalam perekonomian Indonesia. Poin-Poin Utama "Neraca Rekening B
Mehr darüber lesen Previous

DIHK Jerman Menurunkan Prakiraan PDB 2022, Melihat Inflasi di 7%

Kamar Dagang dan Industri Jerman (DIHK) pada hari Selasa menurunkan prakiraan pertumbuhan PDB 2022 negara menjadi 1,5% dibandingkan 3% dalam estimasi
Mehr darüber lesen Next