Jepang: Inflasi Masih Lemah – Nomura

Pada bulan Januari 2018, IHK inti Seluruh-Jepang (semua item, tidak termasuk makanan segar) naik 0,9%secara tahunan, tidak berubah dari Desember 2017, catat tim peneliti di Nomura.

Kutipan utama

"IHK inti seluruh Japan bulan Januari (selain energi dan makanan tapi termasuk alkohol) meningkat sebesar 0,1%, juga tidak berubah dari bulan Desember. Sementara inflasi inti mengalahkan perkiraan konsensus pasar (median survei Bloomberg) sebesar 0,1 ppt, ini menandai hasil yang lemah untuk inflasi inti dan inti."

"Sementara biaya telepon seluler memiliki dampak positif 0,02ppt secara tahunan pada perhitungan inflasi inti bulan Januari karena rebound dari penurunan pada bulan Januari 2017, harga energi (termasuk bensin dan minyak tanah) terus memiliki dampak negatif."

"Dari Januari 2018, IHK mencakup alat penguap tembakau, biaya telepon MVNO, dan handset bebas SIM untuk pertama kalinya, namun seperti yang kami harapkan, ini berdampak kecil pada inflasi Januari."

"Kami memperkirakan tren kenaikan inflasi menjelang musim panas

• Sejak 2017, kami memperkirakan akan melihat melemahnya tekanan inflasi karena dampak kenaikan harga energi, yang selama ini menjadi pendorong utama inflasi, turun dari puncaknya. Kami melihat hasil IHK Januari sesuai dengan pandangan ini. Pada saat yang sama, inflasi tetap pada tren kenaikan bertahap pada kenaikan harga barang impor yang berasal dari depresiasi Yen sejak 2016 dan kenaikan biaya lainnya.
• Kami pikir tingkat inflasi akan terus berfluktuasi sebagai respon terhadap tekanan turun yang disebutkan di atas dari harga energi dan dorongan dari kenaikan biaya dan harga impor. Kami memperkirakan tingkat inflasi inti akan naik menjadi sekitar 1,2% pada musim panas 2018 karena faktor-faktor seperti depresiasi Yen (kami berasumsi USD/JPY pada akhir 2017 dan 120 pada akhir 2018), kenaikan harga minyak, dan meningkatnya biaya pada faktor-faktor seperti upah yang lebih tinggi yang berasal dari meningkatnya kekurangan tenaga kerja."