NZD/USD Melanjutkan Kenaikan Beruntun, Mendekati Level Tertinggi Baru Tahun Berjalan

• NZD/USD diperdagangkan dekat 0,6071, mencatatkan kenaikan hari kelima berturut-turut dan mengincar tertinggi tahun berjalan.
• Kritik Trump terhadap Powell, data PDB AS kuartal pertama yang lemah, dan de-eskalasi Iran-Israel membebani Dolar AS.
• Keyakinan Konsumen ANZ melonjak 5,9 poin menjadi 98,8 di bulan Juni.

Dolar Selandia Baru (NZD) melanjutkan kenaikan beruntunnya terhadap Dolar AS (USD) untuk sesi kelima berturut-turut pada hari Jumat, didorong oleh lemahnya Greenback secara luas. Pasangan mata uang NZD/USD menunjukkan pemulihan yang solid dari level terendah enam minggu, naik sedikit untuk diperdagangkan di sekitar 0,6071, hanya sedikit di bawah tertinggi tahun berjalan.

Dolar AS tetap berada di bawah tekanan setelah kritik baru terhadap Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell oleh Presiden AS Donald Trump, yang telah meningkatkan kekhawatiran tentang independensi bank sentral. Sementara itu, meredanya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel mendukung selera risiko, semakin membebani Dolar AS yang dianggap sebagai safe-haven.

Indeks Dolar AS (DXY) tetap tertekan dekat level terendah tiga tahun, melayang di sekitar 97,10.

Data yang dirilis lebih awal pada hari Jumat menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen ANZ-Roy Morgan melonjak 5,9 poin menjadi 98,8 di bulan Juni — level tertinggi dalam enam bulan — dari sebelumnya 92,9. Semua subkomponen meningkat, dengan kenaikan yang signifikan dalam jumlah rumah tangga yang mengatakan bahwa ini adalah waktu yang baik untuk membeli barang-barang rumah tangga utama.

Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) menurunkan Official Cash Rate (OCR) menjadi 3,25% pada bulan Mei, menandai pemangkasan suku bunga keenam berturut-turut dan sejalan dengan ekspektasi pasar.

Sejak memulai siklus pelonggaran pada Agustus 2024, bank sentral telah memangkas suku bunga dari puncaknya di 5,5%. Namun, tanda-tanda menunjukkan bahwa siklus ini mungkin mendekati akhir.

Gubernur RBNZ Christian Hawkesby baru-baru ini mencatat bahwa "pemangkasan lebih lanjut dalam OCR bukanlah kesepakatan yang pasti" pada pertemuan mendatang 9 Juli, menekankan pendekatan yang lebih hati-hati dan bergantung pada data, menurut laporan BHH Marketview.

Pasar swap kini memperkirakan hanya 20% kemungkinan pemangkasan pada bulan Juli dan mengimplikasikan 36 basis poin pelonggaran tambahan selama tahun depan, dengan suku bunga kebijakan diproyeksikan mencapai titik terendah antara 2,75% dan 3,00%.

Di sisi AS, ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga The Fed meningkat di tengah kebisingan politik yang berkembang. Presiden Donald Trump dilaporkan mempertimbangkan untuk mengumumkan kandidat pilihannya untuk Ketua The Fed paling cepat pada bulan September atau Oktober, menurut Wall Street Journal.

Spekulasi meningkat bahwa Trump dapat mencoba mengarahkan kebijakan moneter melalui "ketua bayangan" — sosok tidak resmi yang ditugaskan untuk mempengaruhi arah The Fed menjelang berakhirnya masa jabatan Jerome Powell pada Mei 2026. Pasar bereaksi cepat, dengan para pedagang meningkatkan taruhan mereka pada pemangkasan suku bunga. Alat FedWatch dari CME Group kini menunjukkan probabilitas 60% untuk tiga pemangkasan pada tahun 2025, naik tajam dari ekspektasi hanya dua pemangkasan sebelumnya minggu ini.

Data baru menambah argumen dovish. Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) Inti — pengukur inflasi yang disukai The Fed — naik 0,2% MoM di bulan Mei, di atas prakiraan 0,1%. Secara tahunan, indeks naik menjadi 2,7%, naik dari 2,6% di bulan April, dan sedikit di atas prakiraan pasar sebesar 2,6%, menunjukkan tekanan harga yang mendasari tetap stabil.