Back

IHSG Melanjutkan Kenaikan ke 6.970,50 Jelang Data Cadangan Devisa Indonesia

  • IHSG menunjukkan kenaikan untuk dua hari perdagangan berturut-turut.
  • Investor menantikan data Cadangan Devisa Indonesia untuk April 2025.
  • Emas 1 gram Antam terus merayap lebih tinggi di atas Rp1.900.000.

IHSG berada di 6.958,82 naik 0,88% pada sesi kedua perdagangan pertengahan minggu. Indeks Harga Saham (IHSG) Indonesia dibuka di 6.925,25 dan melonjak ke tertinggi hari 6.970,50 di awal sesi kedua untuk kemudian bergerak stabil di level-level saat ini. Indeks melanjutkan kenaikan hari sebelumnya dan hampir memulihkan seluruh penurunan tahun berjalan setelah bangkit dari 5.882,60 yang merupakan terendah 2025 yang ditorehkan pada 8 April. Di tahun berjalan, indeks turun 1,71%, penurunan masuk akal untuk dipulihkan dalam beberapa hari ke depan jika tidak ada penghambat yang signifikan.

Hampir semua indeks-indeks saham Indonesia menunjukkan kinerja positif. Hanya Indeks INFOBANK15 yang merah, -0,34%. BRIS menunjukkan penurunan 2,67% disusul oleh ARTO yang juga turun 2,06%. IDX SMC Liquid menunjukkan kenaikan 1,90%, menjadi pemenang di antara indeks-indeks lainnya karena saham-saham dalam indeks ini Sebagian besar hijau. SRTG menunjukkan kenaikan mengesankan sebesar 10,71% diikuti oleh INCO (9,43%), dan ANTM yang merayap naik 7,87%.

Pasar dengan Sabar Menantikan Data Cadangan Devisa Indonesia

Tidak ada rilis data ekonomi Indonesia untuk hari ini. Namun demikian, pasar bersiap menghadapi data Cadangan Devisa untuk bulan April 2025. Sebagai informasi tambahan, Cadangan Devisa Indonesia pada Maret 2025 adalah $157,1 miliar yang menunjukkan kenaikan ari $154,5 pada bulan sebelumnya. Dan pada hari perdagangan terakhir pekan ini, akan ada rilis data Keyakinan Konsumen Indonesia untuk bulan April. Pada bulan Maret 2025, Keyakinan Konsumen Indonesia berada di 121,1 dan tidak ada konsensus untuk periode terbaru.

Rupiah berada di 16.534, turun 0,54% terhadap Dolar AS. Rupiah menunjukkan pelemahan untuk dua hari berturut-turut setelah menguat ke 16.379 pada awal minggu ini. Pelemahan Rupiah terjadi saat Indeks Dolar AS (nilai Dolar AS terhadap enam mata uang utama) sedikit menguat ke 99,63 pagi ini setelah turun 0,53% pada hari sebelumnya. Meskipun demikian, Dolar AS diprakirakan akan menunjukkan pergerakan signifikan karena ada keputusan suku bunga The Fed pada hari ini. Pasar memprakirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga, meskipun ada desakan dari Presiden AS, Donald Trump, untuk menurunkannya. Sehingga demikian, para investor akan lebih memerhatikan pernyataan Ketua The Fed Powell untuk mencari pentunjuk terkait arah kebijakan The Fed untuk tahun ini.

Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 6,845%, turun 0,36% hari ini. Imbal hasil melanjutkan penurunan setelah sempat terjadi koreksi kecil pada tiga hari perdagangan sebelumnya. Imbal hasil bertenor 30 tahun menunjukkan stabilisasi di area 7,030% setelah pada Jumat lalu menunjukan penurunan 0,66% dari 7,15%. Penurunan kedua imbal hasil ini mengindikasikan minat terhadap obligasi, meskipun IHSG  menunjukkan kinerja positif dalam beberapa hari terakhir. 

Penurunan Emas Antam Dibatasi Area $1.900.000

Harga Emas 1 gram Antam di Rp1.956.000 naik Rp25.000 dari Rp1.931.000. Tampaknya Emas kembali diminati setelah sempat turun ke area Rp1.900.000. Kenaikan Emas Antam terjadi setelah Emas (XAU/USD) mengalami kenaikan hampir 3% ke area $3.434. Namun demikian XAU/USD tidak menunjukkan pergerakan signifikan karena para investor Emas tampaknya juga penantikan keputusan suku bunga The Fed dan pernyataan Ketua Jerome Powell. Efek reaksi signifikan ke arah mana pun pada XAU/USD kemungkinan bisa terlihat pada harga Emas Antam pada hari Kamis.

IHSG semakin dekat dengan memulihkan seluruh penurunan yang terjadi sejauh tahun 2025. Level yang perlu diraih untuk mewujudkannya adalah 7.092,43 (pembukaan 2025). Sedangkan dalam skenario indeks berbalik arah, IHSG bisa ditopang oleh area 6.707 yang merupakan titik tembus lower low yang juga tertinggi 13 Maret.

Dalam jangka panjang, IHSG masih dalam tren bearish karena masih di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang saat ini berada di 7.150, meskipun momentumnya agak melemah karena pemulihan indeks dari terendah 2025. Sehingga perlu dilihat apakah pemulihan yang disebutkan di atas merupakan awal dari pembentukan tren naik atau hanya sebuah koreksi dari tren bearish yang lebih besar.

Grafik Harian IHSG

IHSG

Indikator Ekonomi

Cadangan Devisa

Laporan Aset Cadangan Resmi Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia setiap bulan menunjukkan perubahan aset cadangan dalam mata uang Dolar AS. Bank Indonesia juga menyampaikan pandangannya tentang apakah tingkat cadangan tersebut memadai untuk terus mendukung ketahanan sektor eksternal dan stabilitas keuangan.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Kam Mei 08, 2025 03.00

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: -

Sebelumnya: $157.1

Sumber: Bank of Indonesia

 

EUR: Merz yang Melemah Tidak Menyebabkan Kerusakan Terlalu Besar – ING

Ini adalah cerita yang cukup menarik untuk diceritakan bahwa jika ekspansi fiskal Jerman menyebabkan nilai tukar EUR/USD naik secara signifikan pada bulan Maret (dari 1,04 menjadi 1,09), maka Friedrich Merz yang melemah seharusnya melihat EUR/USD turun beberapa angka kembali, catat analis valas ING, Chris Turner
Mehr darüber lesen Previous

S&P Global/CIPS Construction PMI Inggris April Tumbuh dari Sebelumnya 46.4 ke 46.6

S&P Global/CIPS Construction PMI Inggris April Tumbuh dari Sebelumnya 46.4 ke 46.6
Mehr darüber lesen Next