USD/IDR Masih Bertahan di Atas 16.300, Rupiah Indonesia Sedikit Pulih Pasca IMP Jasa ISM AS yang Melambat
- Pasangan mata uang USD/IDR ditutup melemah kemarin, namun saat ini sedikit lebih tinggi di 16.344.
- Dolar AS tertekan setelah data IMP Jasa ISM menunjukan perlambatan di sektor jasa.
- Fokus utama tertuju pada data NFP AS yang akan dirilis pada hari Jumat.
Rupiah Indonesia (IDR) sempat ditutup menguat di 16.312 pada perdagangan hari Rabu melawan Dolar AS (USD). Namun, pada perdagangan hari Kamis ini pasangan mata uang USD/IDR sedikit meningkat ke 16.344 di sesi perdagangan Asia. USD tampak tertekan karena data IMP Jasa ISM AS menunjukkan perlambatan dalam sektor jasa AS, dengan Indeks Dolar AS (DXY) saat ini tengah bergerak di level 107,63.
Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal 4 mencapai 5,02% secara tahunan (YoY), melampaui capaian kuartal sebelumnya sebesar 4,95% dan ekspektasi pasar sebesar 4,98%. Sementara itu, pertumbuhan PDB untuk tahun 2025 secara keseluruhan tercatat sebesar 5,03%, sedikit lebih rendah dari capaian sebelumnya sebesar 5,05%. Namun, pertumbuhan PDB kuartalan menunjukkan penurunan menjadi 0,53% secara kuartalan (QoQ), lebih rendah dari kenaikan 1,5% pada kuartal sebelumnya dan ekspektasi pasar sebesar 0,56%.
Di Amerika Serikat (AS), Institute of Supply Management (ISM) melaporkan bahwa sektor jasa Amerika Serikat terus menunjukkan pertumbuhan pada bulan Januari, meskipun dengan kecepatan yang lebih lambat dibandingkan bulan Desember. Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (IMP) Jasa ISM AS turun dari 54,0 (direvisi dari 54,1) menjadi 52,8 pada bulan Januari. Selain itu, Indeks Harga yang Dibayar juga turun menjadi 60,4 dari sebelumnya 64,4. Di sisi lain, Indeks Ketenagakerjaan menunjukkan peningkatan tipis menjadi 52,3 dari sebelumnya 51,3.
Dengan adanya ketidakpastian di pasar keuangang secara global karena munculnya kekhawatiran akan Perang Dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, pasar cenderung mengalihkan aset-asetnya ke safe haven termasuk Emas, Menurut Stephen Innes, seorang kontributor di FXStreet, "Ketika bank sentral membeli emas, maka emas tersebut disimpan di brankas selama beberapa dekade tanpa diganggu. London sudah mengalami kekurangan pasokan emas, dan hal ini terjadi sebelum mempertimbangkan lonjakan investasi yang sedang berlangsung di negara-negara ASEAN seperti Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Thailand, yang semua melaporkan pertumbuhan pembelian emas dua digit secara tahunan."
Kemudian Stephen melanjutkan “Sementara itu, di Barat, para pedagang emas dan hedge fund berusaha untuk mendahului kebijakan Trump, sementara di Asia, pembeli emas menimbun emas sebagai bentuk perlindungan ekonomi dan penyimpan nilai. Dengan negara-negara BRICS+ yang menguasai 42% dari cadangan valuta asing bank sentral global beralih ke emas, pergerakan ini tidak hanya sekedar rally spekulatif, melainkan merupakan pergeseran besar dalam tatanan keuangan global.”
Selanjutnya, malam ini Klaim Tunjangan Pengangguran Awal di AS yang berakhir pada pekan tanggal 13 Januari akan dicermati, namun, fokus pasar akan tetap tertuju pada laporan Nonfarm Payrolls (NFP) yang akan dirilis pada hari Jumat. Pasar mengharapkan data NFP bulan Januari melemah ke 170.000 dari jumlah bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 256.000.
Indikator Ekonomi
IMP Jasa ISM
Indeks Manajer Pembelian Jasa (IMP) dari Institute for Supply Management (ISM), yang dirilis setiap bulan, merupakan indikator utama yang mengukur aktivitas bisnis di sektor jasa AS, yang merupakan sebagian besar perekonomian. Indikator ini diperoleh dari survei terhadap eksekutif pasokan di seluruh Amerika berdasarkan informasi yang mereka kumpulkan di organisasi masing-masing. Respons survei mencerminkan perubahan, jika ada, pada bulan ini dibandingkan bulan sebelumnya. Angka di atas 50 menunjukkan bahwa perekonomian jasa secara umum berkembang, yang merupakan tanda bullish bagi Dolar AS (USD). Angka di bawah 50 menandakan bahwa aktivitas sektor jasa secara umum menurun, yang dipandang sebagai bearish bagi USD.
Baca lebih lanjutRilis terakhir: Rab Feb 05, 2025 15.00
Frekuensi: Bulanan
Aktual: 52.8
Konsensus: 54.3
Sebelumnya: 54.1
Sumber: Institute for Supply Management
Indeks Manajer Pembelian (IMP) Jasa Institute for Supply Management (ISM) mengungkapkan kondisi sektor jasa AS saat ini, yang secara historis menjadi kontributor PDB yang besar. Data di atas 50 menunjukkan ekspansi aktivitas ekonomi sektor jasa. Pembacaan yang lebih kuat dari perkiraan biasanya membantu USD mengumpulkan kekuatan melawan para pesaingnya. Selain IMP utama, data Indeks Ketenagakerjaan dan Indeks Harga yang Dibayar juga diawasi ketat oleh investor karena memberikan wawasan yang berguna mengenai keadaan pasar tenaga kerja dan inflasi.