USD/IDR Berusaha Pulih ke 16.350 setelah Pernyataan Presiden AS Donald Trump Pasca Pelantikan
- Pasangan mata uang USD/IDR ditutup lebih tinggi kemarin di 16.287.
- Dolar AS pulih ke 108,28 setelah menyentuh terendah dua minggu di 107,96.
- Kebijakan Trump menimbulkan kekhawatiran meningkatnya inflasi.
Rupiah Indonesia (IDR) ditutup lebih kuat kemarin di 16.287 karena Dolar AS anjlok saat pelantikan Presiden AS terpilih Donald Trump. Namun Dolar AS kembali naik setelah Presiden AS ini menyampaikan pernyataannya terkait kebijakan tarif, menyeret mata uang Garuda kembali ke level di dekat 16.350-an. Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) tampak sedang memulihkan pelemahannya ke 108,28.
Presiden AS Donald Trump kini mengambil sikap lebih diplomatis dan strategis dalam kebijakan perdagangan, sehingga meredakan kekhawatiran terhadap penerapan tarif yang tinggi dan menumbuhkan optimisme di kalangan keuangan global, kata Stephen Innes, seorang kontributor FXStreet dalam artikelnya.
Presiden AS Donald Trump berencana memberlakukan tarif sebesar 25% terhadap Kanada dan Meksiko pada awal Februari. Kebijakan ini memicu kekhawatiran atas inflasi dan memaksa Federal Reserve untuk mempertahankan sikap hawkish, sehingga berpotensi mendorong pemulihan Dolar AS dari terendah dua minggu.
Menurut Analis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, kepada media Infobanknews, Rupiah berpotensi menguat karena adanya sentimen risk-on, namun penguatannya mungkin terbatas karena komentar kontroversi yang disampaikan Trump dalam pidato pelantikannya. Rupiah bisa bergerak dalam kisaran 16.200-16.350 per Dolar AS.