Dolar Australia Lanjutkan Penguatannya karena Meningkatnya Minat Risiko di Tengah Melemahnya Dolar AS

• Dolar Australia menguat karena sentimen risk-on menjelang data IHK AS.
• Pasar uang Australia bergerak lebih rendah pada hari Senin meskipun pasar AS mencatat rekor lonjakan pada hari Jumat.
• IHK AS YoY dan MoM diprakirakan turun masing-masing sebesar 3,0% dan 0,2% di bulan Januari.
• Dolar AS melemah meskipun imbal hasil obligasi pemerintah AS stabil.

Dolar Australia (AUD) berusaha untuk melanjutkan kenaikan baru-baru ini selama sesi Asia yang sepi pada hari Senin. Meskipun imbal hasil obligasi AS stabil, pelemahan Dolar AS (USD) membebani pasangan AUD/USD. Selain itu, kenaikan Pinjaman Baru Tiongkok dapat memberikan dukungan lainnya bagi Dolar Australia.

Dolar Australia dapat menghadapi beberapa kendala karena penurunan di pasar uang Australia, yang mengabaikan rekor lonjakan di pasar Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat dan cenderung lebih rendah pada awal perdagangan hari Senin. Para pedagang mengambil pendekatan yang hati-hati untuk mengantisipasi data inflasi AS yang penting yang dapat berdampak pada ekspektasi suku bunga.

Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Michele Bullock berpidato di hadapan parlemen pada hari Jumat, mengakui tren positif pada data inflasi baru-baru ini sembari menekankan perlunya kemajuan yang berkelanjutan untuk mencapai target. Ia juga mengindikasikan bahwa jika belanja konsumen melambat lebih cepat daripada yang diantisipasi, penurunan suku bunga dapat dipertimbangkan.

Para pemberi pinjaman di Tiongkok biasanya memberikan pinjaman di awal tahun, dan data Pinjaman Baru bulan Januari yang dirilis pada hari Jumat mencerminkan tren ini, dengan bank-bank memberikan pinjaman sebesar 4.920 miliar Yuan, sebuah rekor tertinggi yang melampaui angka bulan Desember yaitu 1.170 miliar Yuan lebih dari empat kali lipat. Namun, kekhawatiran mengenai deflasi di China meredam sentimen, berpotensi memberikan tekanan terhadap Dolar Australia dan menjadi penghalang bagi pasangan AUD/USD. Perlu dicatat bahwa pasar-pasar di Tiongkok tutup untuk liburan Tahun Baru Imlek.

Indeks Dolar AS (DXY) mengalami penurunan di tengah sentimen risk-on yang berlaku di pasar, terutama menjelang rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dijadwalkan pada hari Selasa. Para analis mengantisipasi bahwa IHK (Year-on-Year) untuk bulan Januari akan menunjukkan moderasi ke 3,0% di bulan Januari dari 3,4% di bulan Desember. Selain itu, data IHK bulanan diprakirakan akan turun ke 0,2% dari 0,3% dibandingkan dengan pembacaan sebelumnya.

Presiden Bank Federal Reserve (The Fed) Dallas, Lorie Logan, mengatakan pada hari Jumat bahwa saat ini tidak ada kebutuhan mendesak untuk menurunkan suku bunga. Ia mengakui "kemajuan yang luar biasa" dalam menekan inflasi namun menekankan perlunya bukti tambahan untuk memastikan keberlanjutan kemajuan ini. Sentimen ini sejalan dengan pernyataan Ketua The Fed AS Jerome Powell yang menolak gagasan penurunan suku bunga pada bulan Maret, seperti yang dinyatakan dalam konferensi pers setelah keputusan suku bunga pada tanggal 31 Januari.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Dolar Australia Menguat karena Sentimen Risk-on

• Indeks Industri AiG Australia bulan Desember berada di -27,3 dibandingkan dengan -22,4 sebelumnya.
• Penjualan Ritel Australia (QoQ) membaik dengan kenaikan 0,3% di kuartal keempat dibandingkan dengan pertumbuhan sebelumnya sebesar 0,2%.
• Commonwealth Bank of Australia (CBA) memprakirakan penurunan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada tahun 2024, dengan pemotongan awal diantisipasi pada bulan September.
• Indeks Harga Konsumen (IHK) Tiongkok tumbuh 0,3% MoM di bulan Januari, lebih rendah dari ekspektasi 0,4%. Namun, angka ini meningkat dari angka sebelumnya sebesar 0,1%.
• IHK tahunan Tiongkok turun 0,8%, melebihi penurunan yang diantisipasi sebesar 0,5% dan penurunan sebelumnya sebesar 0,3%.
• Indeks Harga Produsen (YoY) Tiongkokturun 2,5%, lebih rendah dari ekspektasi penurunan 2,6%.
• Klaim Tunjangan Pengangguran Awal AS turun menjadi 218.000 pada minggu yang berakhir pada tanggal 2 Februari, dari minggu sebelumnya sebesar 227.000, melampaui angka estimasi 220.000.
• Klaim Tunjangan Pengangguran Lanjutan AS turun ke 1.871.000 untuk pekan yang berakhir pada 26 Januari. Prakiraan pasar mengantisipasi penurunan 1.878 .000 dari angka sebelumnya 1.894.000.
• Klaim Tunjangan Pengangguran Awal AS rata-rata 4-minggu naik ke 212.250 dalam pekan yang berakhir pada tanggal 2 Februari, dari sebelumnya 208.500.
• Pelacak pertumbuhan upah The Fed Atlanta turun ke 5,0% di bulan Januari dari 5,2% yang dilaporkan di bulan Desember. Ini merupakan tingkat pertumbuhan terendah sejak Desember 2021, yang mencapai 4,5%.

Analisis Teknis: Dolar Australia Berada di Sekitar 0,6520 Menjelang EMA Sembilan Hari

Dolar Australia diperdagangkan di sekitar 0,6520 pada hari Senin, diposisikan di bawah penghalang langsung dari Exponential Moving Average (EMA) sembilan hari di 0,6530 dan level signifikan di 0,6550. Penembusan di atas level utama ini berpotensi memicu pergerakan naik lebih lanjut untuk pasangan AUD/USD, dengan target-target utama termasuk level Fibonacci retracement 23,6% di 0,6563, diikuti oleh resistance psikologis di level 0,6600. Pada sisi negatifnya, support kunci diprakirakan pada level psikologis 0,6500, diikuti oleh level terendah minggu lalu di 0,6468, sebelum mencapai level support utama di 0,6450.

AUD/USD: Grafik Harian