USD/INR Diperdagangkan Datar Menjelang Data PCE AS

• Rupee India diperdagangkan di sekitar garis datar di tengah pelemahan USD.
• Prospek pertumbuhan India yang optimis dan arus masuk ekuitas investor asing yang substansial dapat membatasi sisi negatif INR.
• Rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti AS (Core PCE) akan menjadi sorotan pada hari Jumat.

Rupee India (INR) diperdagangkan datar di tengah pelemahan Dolar AS (USD). Angka pertumbuhan PDB AS yang lebih lemah dari perkiraan memberikan beberapa tekanan jual pada Greenback dan menciptakan tekanan untuk USD/INR. Selain itu, prospek pertumbuhan India yang optimis dan arus masuk ekuitas yang kuat dari investor asing dapat meningkatkan INR dalam waktu dekat.

Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), India diperkirakan akan berkontribusi lebih dari 16% dari pertumbuhan global karena reformasi ekonomi di sektor-sektor utama seperti infrastruktur dan digitalisasi, yang telah mendorong India menjadi "pemain bintang" di antara negara-negara. Selain itu, IMF menyatakan dalam laporan konsultasi tahunan Pasal IV yang dirilis pada hari Senin bahwa perekonomian India didukung oleh kebijakan makroekonomi yang hati-hati dan sedang dalam perjalanan untuk menjadi salah satu perekonomian utama dunia.

Para pelaku pasar akan mencermati Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti AS (Core Personal Consumption Expenditure/Core PCE) untuk bulan November. Pengukur inflasi yang menjadi pilihan The Fed ini diprakirakan naik 0,2% MoM dan 3,3% YoY. Angka ini dapat memicu volatilitas di pasar menjelang musim liburan.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Rupee India Tertekan oleh Kenaikan Inflasi dan Faktor Global

• Buletin bulanan RBI menyoroti bahwa jika inflasi ritel utama tidak diturunkan ke target jangka menengah 4% dan dipertahankan di sana, hal ini dapat menggarisbawahi potensi dampak pada pertumbuhan.
• Cadangan devisa India mencapai $606,9 miliar pada 8 Desember 2023, terbesar keempat di antara negara-negara pemilik cadangan devisa utama, meningkat sebesar $28,4 miliar selama 2023-24.
• RBI menjual $310 juta di pasar spot mata uang asing pada bulan Oktober, menurut Buletin bulanan.
• Produk Domestik Bruto (PDB) AS untuk kuartal ketiga tumbuh 4,9%, lebih lemah dari ekspektasi pasar sebesar 5,2%.
• Klaim Pengangguran Awal AS naik 205.000 untuk minggu yang berakhir 16 Desember dari minggu sebelumnya 202K, di bawah konsensus 215.000.
• Indeks Manufaktur Fed Philadelphia berada di -10,5 di bulan Desember dibandingkan -5,9 sebelumnya.
• Fed Funds berjangka menetapkan harga 82% kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan Maret, menurut CME FedWatch Tool.

Analisis Teknis: Rupee India Mempertahankan Tema Kisaran Jangka Panjang

Rupee India diperdagangkan dengan catatan datar pada hari ini. Pasangan USD/INR telah diperdagangkan dalam kisaran perdagangan 82,80-83,40 sejak September. Menurut grafik harian, kenaikan lebih lanjut dalam jangka pendek terlihat menguntungkan karena pasangan mata uang ini bertahan di atas Exponential Moving Average (EMA) 100 hari. Meskipun demikian, upaya untuk menembus di bawah EMA kunci tidak dapat dikesampingkan karena Relative Strength Index (RSI) 14-hari tetap berada di bawah titik tengah 50,0.

Hambatan kenaikan pertama USD/INR akan muncul di batas atas kisaran perdagangan di 83,40. Penembusan di atas 83,40 akan melihat rally ke level tertinggi tahun ini (year-to-dateYTD) di 83,47, diikuti oleh level psikologis 84,00. Di sisi lain, level support penting terletak di angka bulat 83,00. Penghalang ke sisi bawah lainnya yang perlu diperhatikan adalah 82,80, yang menggambarkan pertemuan batas bawah kisaran perdagangan dan level terendah 12 September. Lebih jauh ke selatan, level pertarungan berikutnya terlihat di dekat level terendah 11 Agustus di 82,60.