Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Merana Dekat Terendah Tahun Ini Saat Ada Kegelisahan Kenaikan Suku Bunga The Fed

• Harga emas turun ke level terendah sejak Januari di tengah aksi beli Dolar AS yang berkelanjutan.
• Pertaruhan untuk kenaikan suku bunga tambahan oleh Federal Reserve terus mendukung dolar.
• Pengaturan fundamental/teknis mendukung prospek penurunan di bawah $1.800.

Harga emas berada di bawah tekanan jual baru pada hari Jumat dan turun ke level terendah baru tahun ini selama paruh pertama sesi Eropa. XAU/USD saat ini diperdagangkan di sekitar area $1.824, turun lebih dari 1% untuk hari ini, dan tampaknya rentan untuk melanjutkan lintasan penurunan yang telah terjadi dalam dua pekan terakhir.

Pertaruhan untuk Federal Reserve yang lebih agresif membebani harga Emas

Tumbuhnya penerimaan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan tetap berpegang pada sikap hawkish dan bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi lebih lama terus mendorong arus menjauh dari harga Emas yang tidak memberikan imbal hasil. Faktanya, pasar saat ini memprakirakan setidaknya kenaikan 25 bp pada masing-masing dari dua pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berikutnya di bulan Maret dan Mei. Pertaruhan tersebut terangkat oleh data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS pada hari Selasa, yang menunjukkan bahwa inflasi tetap tinggi di bulan Januari.

Inflasi yang Lebih Tinggi dan Pejabat The Fed yang Hawkish Memperkuat Ekspektasi

Selain itu, Indeks Harga Produsen (IHP) AS juga mengejutkan pada hari Kamis dan naik 0,7% di bulan Januari. Secara tahunan, IHP melambat dari 6,5% di bulan Desember ke 6,0%, meskipun masih di atas ekspektasi pasar. Selain itu, data ekonomi AS yang positif menunjukkan ekonomi yang tetap tangguh meskipun ada kenaikan biaya pinjaman. Selain itu, dua pejabat The Fed meningkatkan prospek kenaikan 50 bp di bulan Maret, yang pada gilirannya terus memberikan tekanan pada harga Emas.

Presiden The Fed St Louis James Bullard mengatakan bahwa bank sentral dapat kembali menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih tajam. Secara terpisah, Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan bahwa suku bunga kemungkinan akan naik di atas 5% dan bahwa bank sentral seharusnya menaikkan suku bunga lebih dari 25 bp pada pertemuan bulan Februari. Hal ini, pada gilirannya, mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun ke level tertinggi sejak akhir Desember dan memberikan dorongan kuat pada Dolar AS (USD) sekaligus membebani Emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Dolar AS yang Lebih Kuat Memberikan Tekanan Lebih Lanjut pada Harga Emas

Indeks USD, yang melacak Greenback terhadap sekeranjang mata uang, naik ke level tertinggi baru enam minggu dan dipandang sebagai faktor lain yang membebani harga Emas dalam mata uang Dolar AS.

Sentimen risk-off – di tengah kekhawatiran tentang hambatan ekonomi yang berasal dari kenaikan biaya pinjaman yang cepat – memberikan dukungan pada safe haven logam mulia ini dan membantu membatasi pelamahan.

Namun demikian, XAU/USD tetap berada di jalur yang tepat untuk mencatatkan penurunan besar untuk minggu kedua dari tiga minggu sebelumnya.

Prospek Teknikal Harga Emas

Dari perspektif teknikal, penembusan di bawah Simple Moving Average (SMA) 50-hari minggu ini dipandang sebagai pemicu baru bagi para pedagang bearish. Penurunan berikutnya mendukung prospek untuk pergerakan pelemahan jangka pendek lebih lanjut. Oleh karena itu, beberapa pelemahan lanjutan menuju $1.800, dalam perjalanan menuju SMA 100-hari, yang saat ini berada di sekitar wilayah $1.783, terlihat seperti kemungkinan yang berbeda.

Di sisi lain, area $1.835-$1.836 tampaknya bertindak sebagai rintangan terdekat di depan level $1.850 dan breakpoint support SMA 50 hari, di sekitar area $1.861.

Level tersebut diikuti oleh resistance di dekat area $1.875, di atas mana serangan short-covering dapat memberikan dorongan tambahan pada harga Emas, meskipun kemungkinan besar akan tetap dibatasi menjelang angka bulat $1.900.